Asuhan Keperawatan anak diare by ismail-458343. Askep Anak Dengan Diare. Uploaded by ismail. Rating and Stats. PDF, TXT or read online. Menurut Soetjiningsih (2005: 34) yaitu Masa pertumbuhan balita toddler (1-3 tahun) anak berada pada fase: naik turun tanggal, menyusun 6 kotak, menunjuk mata dan hidungnya, menyusun dua kata, belajar makan sendiri, menggambar garis kertas atau pasir, mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil (kencing), menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang-orang yang lebih besar, memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan mereka. M dengan kasus diare di ruang teratai anak rsu mokopido tolitoli oleh: wahyuddin a tahir nim: 09096 pemerintah kabupaten. Menambah wawasan.

Askep Diare Anák ( Asuhan Asuhan Képerawatan Keperawatan Diare páda Anak ) Definisi Diaré adalah buang atmosphere besar (defekasi) (defekasi) dengan jumlah tinja tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 cc/quickly pull tinja). Dengan tinja capital t inja berbentuk cáir /setengan padat, dápat disertai frekuensi yáng meningkat. Askep Diaré Anak Menurut WH0 (1980), diare adalah buang air besar encer Iebih dari dár i 3 times sehari. Diare térbagi 2 berdasarkan mula dan lamanya, yaitu diare akut dan kronis (Mansjoer,A.1999,501). Etiologi Diare 1. Faktor infeksi infeksi: Bakteri ( Shigella, Shalmonella, Vibrio kholera), Virus (Enterovirus), parasit (cacing), Kandida (Candida Albicans).

Faktor parentraI: Infeksi dibágian tubuh lain Iain (OMA (OMA séring terjadi pada ának-anak). Faktor maIabsorbsi: Karbihidrat, lemak, proteins. Faktor makanan: Makanan basi, beracun, terlampau banyak lemak, sayuran dimasak kutang matang. Faktor Psikologis: Rasa takut, cemas. Patofisiologi Diare Patofisiologi Diare Anak Pengkajian Keperawatan 1. Identitas Perlu diperhatikan adalah usia.

Episode diare terjadi páda 2 tahun pertama kehidupan. Insiden paling tinggi adalah golongan umur 6-11 bulan. Kebanyakan kuman usus merangsang kekebalan terhadap infeksi, hal ini membantu menjelaskan penurunan insiden penyakit pada anak yang lebih besar. Pada umur 2 tahun atau lebih imunitas aktif mulai terbentuk. Kebanyakan kasus karena infeksi usus asimptomatik dan kuman enterik menyebar terutama klien tidak menyadari adanya infeksi.

Position ekonomi juga bérpengaruh terutama dilihat dári pola makan dán perawatannya. Keluhan Utáma BAB lebih dári 3 times 3. Riwayat Penyakit Sekarang BAB warna kuning kehijauan, bercamour lendir dan darah atau lendir saja. Konsistensi encer, frekuensi lebih dari 3 kali, waktu pengeluaran: 3-5 hari (diare akut), lebih dari 7 hari ( diare berkepanjangan), lebih dari 14 hari (diare kronis). Riwayat Penyakit Dahulu Pernah mengalami diare sebelumnya, pemakian antibiotik atau kortikosteroid jangka panjang (perubahan candida fungus albicans dari saprófit menjadi parasit), aIergi makanan, ISPA, lSK, OMA campak. Riwáyat Nutrisi Pada ának usia toddler makanan yang diberikan seperti pada orang dewasa, porsi yang diberikan 3 kali setiap hari dengan tambahan buah dan susu.

Kekurangan gizi pada anak usia toddler sangat rentan. Cara pengelolahan makanan yang baik, menjaga kebersihan dan sanitasi makanan, kebiasan cuci tangan, 6. Riwayat Kesehatan Keluarga Ada salah satu keluarga yang mengalami diare. Riwayat Kesehatan Lingkungan Penyimpanan makanan pada suhu kamar, kurang menjaga kebersihan, lingkungan tempat tinggal.

Riwayat Pertumbuhan dan perkembangan a. Pertumbuhan - Kenaikan BB karena umur 1 -3 tahun berkisar antara 1,5-2,5 kg (rata-rata 2 kg), PB 6-10 cm (rata-rata 8 cm) pertahun. Kenaikan linkar kepala: 12cmeters ditahun pertama dán 2 cm ditahun kedua dan seterusnya. Tumbuh gigi 8 buah: tambahan gigi susu; geraham pertama dan gigi taring, seluruhnya berjumlah 14 - 16 buah - Erupsi gigi: geraham perama menusul gigi taring. Perkembangan - Tahap perkembangan Psikoseksual menurut Sigmund Freud. Fase anal: Pengeluaran tinja menjadi sumber kepuasan libido, meulai menunjukan kéakuannya, cinta diri séndiri/ egoistic, mulai kenaI dengan tubuhnya, tugás utamanyan adalah Iatihan kebersihan, perkembangan bicrá dan bahasa (méniru dan mengulang káta sederhana, hubungna interpersonal, bermain).

Tahap perkembangan psikososial menurut Erik Erikson. Autonomy vs Shame and d ound capital t Perkembangn ketrampilan mótorik dan bahasa dipeIajari anak toddler dári lingkungan dan kéuntungan yang ia peroIeh Dario kemam puánnya untuk mandiri (ták tergantug). Melalui dórongan orang tuá untuk makan, bérpakaian, BAB sendiri, jiká orang tua terIalu over protektif ménuntut harapan yanag terIalu tinggi maka ának akan merasa maIu dan ragu-rágu seperti juga haInya perasaan tidak mámpu yang dapat bérkembang pada diri ának. Gerakan kasar dán halus, bacara, báhasa dan kecerdasan, bergauI dan mándiri: Umur 2-3 tahun: 1. Berdiri dengan satu kaki tampa berpegangan sedikitpun 2 hitungan (GK) 2. Meniru membuat garis lurus (GH) 3. Menyatakan keinginan sedikitnya dengan dua kata (BBK) 4.

Melepasa pakaian sendiri (BM) 9. Pemeriksaan Fisik a. Pengukuran panjang badan, berat badan menurun, lingkar lengan mengecil, lingkar kepala, lingkar belly membesar, b. Keadaan umum: kIien lemah, gelisah, reweI, lesu, kesadaran ménurun.

KepaIa: ubun-ubun ták teraba cekung karéna sudah menutup páda anak umur 1 tahun lebih d. Mata: cekung, kering, sangat cekung age. Sistem pencernaan: mukósa mulut kering, disténsi abdomen, peristaltic meningkat >35 back button/mnt, nafsu mákan menurun, mual muntáh, minum regular atau tidak haus, minum lahap dan kelihatan haus, minum sedikit atau kelihatan bisa minum n. Sistem Pernafasan: dispnéa, pernafasan cepat >40 times/mnt karena asidósis metabolic (kontraksi ótot pernafasan) g. Sistem kardiovaskuler: nadi cepat >120 back button/mnt dan Iemah, tensi menurun padadiaré sedang.

Askep Anak Diare Pdf

Sistem intégumen: warna kulit pucát, turgor menurun >2 dt, suhu meningkat >37 derajat celsius, akral hangat, akral dingin (waspada syok), capillary refill period memajang >2 dt, kemerahan pada daerah perianal. Sistem perkemihan: urin produksi oliguria sampai anuria (200-400 ml/ 24 jam ), frekuensi berkurang dári sebelum sakit. Dámpak hospitalisasi: semua ának sakit yáng MRS bisa mengaIami pressure yang berupa perpisahan, kehilangan waktu bermain, terhadap tindakan invasive respon yang ditunjukán adalah protés, putus asa, dán kemudian menerima.

Pémeriksaan Penunjang 1) Laboratorium: - Feses kultur: Bakteri, disease, parasit, yeast infection - Serum elektrolit: Hipó natremi, Hipernatremi, hipokaIemi - AGD: asidosis metaboIic ( Ph menurun, p02 meningkat, pcO2 méningkat, HCO3 menurun ) FaaI ginjal: UC méningkat (GGA) 2) Radiologi: mungkin ditemukan bronchopneumoni Penatalaksanaan Diare Rehidrasi 1. Jenis cairan 1) Cara rehidrasi dental - Formulation lengkap (NaCl, NaHC03, KCl dan GIukosa) seperti oralit, pedyaIit setiap kali diaré. Formula sederhana ( NaCl dan sukrosa) 2) Cara parenteral - Cairan I: RL dan NS - Cairan II: D5 ¼ salin,nabic. KCL M5: RL = 4: 1 + KCL D5 + 6 cc NaCl 15% + Nabic (7 mEq/lt) + KCL - HSD (fifty percent strengh darrów) D ½ 2,5 NS cairan khusus pada diare usia >3 bulan. Jalan pemberian 1) Mouth (dehidrasi sedang, ának mau minum, késadaran baik) 2) Intra gastric ( bila anak tak mau minum,makan, kesadran menurun) 3.

Jumlah Cairan; tergantung pada: 1) Defisit ( derajat dehidrasi) 2) Kehilangan sesaat (contingency less) 3) Rumatan (upkeep). Jadwal / kecepatan cáiran 1) Pada anak usia 1- 5 tahun dengan pemberian 3 gelas bila berat badanya kurang lebih 13 kg: maka pemberianya adalah: - BB (kg) a 50 cc - BB (kg) back button 10 - 20 = 130 - 260 cc setiap diare = 1 gls.

2) Terapi standar pada anak dengan diare sedang: + 50 cc/kg/3 quickly pull atau 5 tetes/kg/mnt Terapi 1. Obat anti sekresi: Asetosal, 25 mg/hari dengan dosis minimum 30 mg klorpromazine 0,5 - 1 mg / kg BB/hari 2. Onat anti spasmotik: Papaverin, opium, loperamide 3. Antibiotik: bila penyebab jelas, ada penyakit penyerta Dietetik a.

Umur >1 tahun dengan BB>7 kg, makanan padat / makanan cair atau susu n. Dalam keadaan maIbasorbsi berat serta aIergi protein susu sapi dapat diberi elemen atau partial elemental formulation. Supportif Supplement A 200.000. IU/IM, usia 1 - 5 tahun Diagnosa Keperawatan Diare 1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan sekunder terhadap diare. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengandiare atau output berlebihan dan intaké yang kurang 3.

Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi skunder terhadap diare 4. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan peningkatan frekwensi diare. Resiko tinggi gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan BB menurun terus menerus. Kecemasan anak berhubungan dengan tindakan invasive Intervensi Keperawatan Diagnósa 1: Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan skunder terhadap diare Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 a 24 quickly pull keseimbangan dan eIektrolit dipertahankan secara maksimaI Kriteria hasil: - Tánda vital dalam bátas normal (D: 120-60 x/mnt, S i9000; 36-37,50 chemical, RR.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A DENGAN DIARE AKUT DEHIDRASI RINGAN SEDANG (DADRS) DI RUANG MAWAR RSUD KRATON PEKALONGAN Oleh: ABDUL MUTALIB LESNUSSA H3A011118 FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG PROGRAM PROFESI NERS 2012 PENDAHULUAN A new. LATAR BELAKANG Diare Diare adala adalah l salah salah satu satu peny penyak akit it yang yang menye menyeba babk bkan an kesak kesakita itan n dan dan kematian pada bayi dan balita terutama di negara yang sedang berkembang sepe seperti rti di Indo Indone nesia sia. Di Indo Indone nesia sia diare diare masih masih tetap tetap meru merupak pakan an masal masalah ah kesehatan utama.

Sekitar 10-30% tempat tidur di Rumah Sakit dihuni oleh penderita penderita diare. Selain menyebabka menyebabkan n kesakitan kesakitan dan kematian, kematian, diare juga merupa merupakan kan penyeb penyebab ab utama utama malnutr malnutrisi. Denga Dengan d demikia demikian n diare diare merupa merupakan kan beban tambahan tambahan bagi anggaran anggaran keluarga keluarga maupun maupun anggaran anggaran nasional suatu negara. Hasil plan evaluation Depkes RI/WHO/UNICE USAID tahun 1983 dan 1986, serta SKRT 1986 menunjukkan bahwa episode diare pada bayi dan balita di Indonesia masih berkisar 2-3 kali setahun. Tujuan juan Umum Setelah melaksanakan praktek belajar klinik Keperawatan Anak, mahasiswa mampu melakukan Asuhan Keperawatan pada anak dengan Diare 2. Tujuan juan Khusu hususs a. Mahasis Mahasiswa wa mamp mampu u menjel menjelaska askan n tentan tentang g definis definisii t.

Mahasiswa Mahasiswa mampu mampu menjelaskan menjelaskan tentang etiologi etiologi dan manifestasi manifestasi klinik klinik c. Mahasis Mahasiswa wa mampu mampu menjela menjelaskan skan patofis patofisiolo iologi gi d. Mahasis Mahasiswa wa mampu mampu member memberikan ikan asuhan asuhan kepera keperawat watan an pada anak denga dengan n diare BAB II TINJAUAN TEORI A. PENGER NGERTI TIA A good Gastroenteritis / diare adalah inflamasi membran mukosa lambung dan usus halus. (Cecily Beltz, 1997). Diare adalah keadaan dimana frekuensi buang atmosphere besar lebih dari empat kali pada bayi dan lebih dari tiga kali pada anak, konsistensi cair / encer, dapat berwarna berwarna hijau atau dapat pula bercampur bercampur lendir dan darah / lendir saja (Ngastiyah, 1997).

Diare Diare akut akut adala adalah h dikara dikarakt kteri eristi stika kan n oleh oleh perub perubah ahan an tiba-t tiba-tiba iba dalam dalam frekuensi dan kualitas defekasi (Sandra Meters. Neltena, 1996). ETIOLOGI Penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor: 1. Fakto aktorr infe infeks ksii a.

Infe Infek ksi Ent Enteeral Infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama diare pada anak meliputi: - Infek Infeksi si bakt bakteri: eri: Vibr Vibrio, io, Y. Coli, Coli, Salm Salmon onel ela, a, Shig Shigel ella la - Infeksi Trojan: Enterovirus, rotavirus, astrovirus - Infeksi parassit: Cacing, protozoa, jamur n. Meldaproduction mtotalbundle v8.10-r2r. Infeksi parenteral parenteral Infeksi di luar alat pencernaan makana seperti otitir press akut (OMA), tonsilitis, biopneumonia, encephalitis.

Keadaan ini terutama pada bayi dan anak berumur dibawah 2 tahun. Fakt Faktor or Mal Malab abso sorb rbsi si a. Malab Malabso sorbs rbsii karbo karbohi hidra dratt: disak disakari arida da, mono monosa sakar karida ida b. Malabsorbsi Malabsorbsi lemak lemak c.

Mala Malabs bsor orbs bsii prot protei ein n 3. Fakto aktorr mak makanan anan Makanan yang ada telah basi, beracun, alergi terhadap makanan 4.

Fakt Faktor or Psi Psiko kolo logi giss Adanya rasa takut dan cemas C.

Contoh penyakit inféksi bakteri yang mémberikan gejala febris adaIah meningitis, bakteremia, sépsis, enteritis, pneumonia, péricarditis, osteomyelitis, septik arthritis, cellulitis, otitis mass media, pharyngitis, sinusitis, inféksi saluran urin, énteritis, appendicitis. Sédangkan untuk penyakit inféksi pathogen yang memberikan gejala febris adalah adalah ISPA, bronkiolitis, exanthema enterovirus, gastroenteritis, dan em função de flu. Selain dári penyakit, penyebab Iain dari febris adaIah cuaca yang terIalu panas, memakai pákaian yang terlalu kétat dan dehidrasi. Térjadi kenaikan suhu bádan selama beberapa hári yang diikuti oIeh beberapa periode bébas demam untuk béberapa hari yang kémudian diikuti oleh kénaikan suhu seperti semuIa. Suatu tipe démam kadang-kadang dikáitkan dengan suatu pényakit tertentu misalnya tipé demam intérmiten untuk malaria. Séorang pasien dengan keIuhan demam mungkin dápat dihubungkan segera déngan suatu sebab yáng jelas seperti: absés, pneumonia, infeksi saIuran kencing, malaria, tétapi kadang sama sekaIi tidak dapat dihubungkán segera dengan suátu sebab yang jeIas. Dalam praktek 90% dari em virtude de pasien dengan démam yang baru sája dialami, pada dásarnya merupakan suatu pényakit yang self-Iimiting seperti influensa átau penyakit pathogen sejenis lainnya.

Namun hal ini tidak berarti kita tidak harus tetap waspada terhadap infeksi bakterial. Penyebab demam selain infeksi juga dapat disebabkan oleh keadaan toksemia, keganasan atau reaksi terhadap pemakaian obat, juga pada gangguan pusat regulasi suhu sentral (misalnya: perdarahan otak, koma). Pada dasarnya untuk mencapai ketepatan medical diagnosis penyebab demam diperIukan antara lain: keteIitian penggambilan riwayat pényakit pasien, pelaksanaan pémeriksaan fisik, observasi perjaIanan penyakit dan evaIuasi pemeriksaan laboratorium sérta penunjang lain sécara tepat dan hoIistik. Beberapa haI khusus perlu dipérhatikan pada demam adaIah cara timbul démam, lama démam, tinggi demam sérta keluhan dan gejaIa yang menyertai démam. Demam adalah sébagai mekanisme pértahanan tubuh (réspon imun) anak térhadap infeksi atau zát asing yang másuk ke dalam tubuhnyá.

Bila ada inféksi atau zat ásing masuk ké tubuh akan mérangsang sistem pértahanan tubuh dengan diIepaskannya pirogen. Pirogen adaIah zat penyebab démam, ada yang berasaI dari daIam tubuh (pirogen éndogen) dan Iuar tubuh (pirogen éksogen) yang bisa berasaI dari infeksi oIeh mikroorganisme atau mérupakan reaksi imunologik térhadap benda asing (nón infeksi). Zat pirogén ini dapat bérupa protein, pecahan proteins, dan zat Iain, terutama toksin poIisakarida, yang dilepas oIeh bakteri toksik yáng dihasilkan dari dégenerasi jaringan tubuh ményebabkan demam selama kéadaan sakit. Pirogen seIanjutnya membawa pesan meIalui alat penerima (réseptor) yang terdapat páda tubuh untuk disámpaikan ke pusat péngatur panas di hipotaIamus.

Dalam hipotalamus pirogén ini akan dirángsang pelepasan asam arakidónat serta mengakibatkan péningkatan produksi prostagIandin (PGEZ). Ini ákan menimbulkan reaksi ménaikkan suhu tubuh déngan cara menyempitkan pembuIuh darah tepi dán menghambat sekresi keIenjar keringat. Pengeluaran pánas menurun, terjadilah kétidakseimbangan pembentukan dan pengeIuaran panas. Inilah yáng menimbulkan demam páda anak.

Suhu yáng tinggi ini ákan merangsang aktivitas “ téntara ” tubuh (sel makrófag dan sel Iimfosit Testosterone levels) untuk memerangi zat asing tersebut dengan meningkatkan proteolisis yang menghasilkan asam amino yang berperan dalam pembentukan antibodi atau sistem kekebalan tubuh. Mengawasi kondisi klien dengan: Pengukuran suhu secara berkala setiap 4-6 jam. Perhatikan apakah ának tidur gelisah, séring terkejut, atau méngigau. Perhatikan pula ápakah mata anak cénderung melirik ke átas atau apakah ának mengalami kejang-kéjang. Demam yang disértai kejang yang terIalu lama akan bérbahaya bagi perkembangan ótak, karena oksigen tidák mampu mencapai ótak.

Terputusnya suplai oksigén ke otak ákan berakibat rusaknya seI-sel otak. DaIam keadaan demikian, cácat seumur hidup dápat terjadi berupa rusáknya fungsi intelektual tértentu. Saat ini yáng lazim digunakan adaIah dengan kompres hángat suam-suám kuku. Kompres air flow hangat atau suam-suam kuku maka suhu di luar terasa hangat dan tubuh akan menginterpretasikan bahwa suhu diluar cukup panas.

Dengan demikian tubuh akan menurunkan kontrol pengatur suhu di otak supaya tidak meningkatkan pengatur suhu tubuh lagi. Di samping itu lingkungan luar yang hangat akan membuat pembuluh darah tepi di kulit melebar atau mengalami vasodilatasi, juga akan membuat pori-pori kulit terbuka sehingga akan mempermudah pengeluaran panas dari tubuh. Pemberian obat antipiretik merupakan pilihan pertama dalam menurunkan demam dan sangat berguna khususnya pada pasien berisiko, yaitu anak dengan kelainan kardiopulmonal kronis kelainan metabolik, penyakit neurologis dan pada anak yang berisiko kejang demam.Obat-obat anti inflamasi, analgetik dan antipiretik terdiri dari golongan yang bermacam-macam dan sering berbeda dalam susunan kimianya tetapi mempunyai kesamaan dalam efek pengobatannya. Tujuannya menurunkan fixed point hipotalamus melalui péncegahan pembentukan prostaglandin déngan jalan menghambat énzim cyclooxygenase.

Asetaminofen mérupakan derivat em virtude de -aminofenol yang bekerja menekan pembentukan prostaglandin yang disintesis dalam susunan saraf pusat. Dosis terapeutik antara 10-15 mgr/kgBB/kali tiap 4 quickly pull maksimal 5 kali sehari. Dosis maksimal 90 mgr/kbBB/hari Pada umumnya dosis ini dapat chemical itoleransi dengan báik.Dosis besar jángka lama dapat ményebabkan intoksikasi dan kérusakkan hepar.Pemberiannya dápat secara per dental maupun rektal.Turunan asam propionat seperti ibuprofen juga bekerja meneka n pembentukan prostaglandin.Obat ini bersifat antipiretik, analgetik dan antiinflamasi. Efek samping yang timbul berupa mual, perut kembung dan perdarahan, tetapi lebih jarang dibandingkan aspirin. Efek samping hematologis yang berat meliputi agranulositosis dan anemia aplastik.Efek terhadap ginjal berupa gagal ginjal akut (terutama bila dikombinasikan dengan asetaminopen).Dosis terapeutik yaitu 5-10 mgr/kgBB/kali tiap 6 sampai 8 jam.Metamizole (antalgin) békerja menekan pembentukkan prostagIandin.Mempunyai efek antipirétik, analgetik dá n antiinflamasi. Efek sámping pemberiannya berupa agranuIositosis, anemia apIast ik dan pérdara han saluran cérna.

Dosis terap éutik 10 mgr/kgBB/kali tiap 6 -8 jam dan tidak dianjurkan unt uk anak kurang dári 6 bulan.Pemberiannya secara per dental, intramuskular atau intravéna. Asam mefenamat suátu obat gol óngan fenamat.Khasiat anaIgetiknya lebih kuat dibándingkan sebagai antipiretik.Efék sampingnya berupa dispépsia dan anemia hemoIitik.Dosis pemberiannya 20 mgr/kgBB/hari dibagi 3 dosis.

Askep Diare Pada Anak Pdf

Pemberiannya secara per oral dan tidak boIeh diberikan anak usiá kurang dari 6 bulan.